Jerman "Damprat" Israel
Jerman "Damprat" Israel
"Saya percaya bahwa Israel memiliki kebutuhan akan transparansi untuk membuat gagasan yang dapat dipercaya bahwa negara itu telah mengubah strategi politiknya terhadap Gaza, dan kunjungan saya akan menciptakan transparansi itu," kata Niebel kepada stasiun televisi umum Jerman.
Niebel ingin mengunjungi wilayah Palestina yang diperintah Hamas itu, Minggu, untuk menemui wakil Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina.
Menlu Jerman Guido Werterwelle mengatakan dalam sebuah pernyataan di Berlin bahwa ia juga "menyesalkan" keputusan Pemerintah Israel itu. Ia menekankan pula bahwa Jerman dan Uni Eropa ingin melihat blokade terhadap Gaza diakhiri.
"Jika kami membuka pintu ke Gaza bagi para menteri dari semua negara, Hamas akan menggunakannya untuk mengesahkan dirinya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor, di ARD.
Sekjen PBB Ban Ki-moon dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton belum lama ini telah mengunjungi Gaza.
Israel mempertahankan blokade itu—yang diterapkan setelah salah seorang prajuritnya ditangkap oleh gerilyawan-gerilyawan Gaza dalam serangan Juni 2006 dan diperketat setahun kemudian ketika gerakan Islam Hamas mengambil alih pemerintahan di wilayah tersebut—untuk menjamin keamanannya.
Niebel, yang adalah wakil presiden asosiasi Jerman-Israel negaranya, mengatakan waktunya hampir habis bagi Israel untuk menjauh dari kebijakan garis keras mengingat protes internasional atas kebijakannya dan upaya yang goyah untuk mencapai perjanjian yang dapat aktif dengan Palestina.
"Bagi Israel, itu 5 hingga 12 menit," kata Niebel. Negara itu harus mengambil kesempatan "untuk menghentikan lonceng itu ketika dapat".
"Jika Pemerintah Israel menginginkan dukungan bagi strategi barunya di Gaza, negara itu harus menjamin lagi transparansi dan kemitraan baru," katanya. Blokade itu "bukan pertanda kekuatan, tetapi bukti cukup dari ketakutan yang tak terucapkan".
Israel, Kamis, telah menyetujui rencana untuk melonggarkan blokadenya atas Gaza setelah beberapa pekan tekanan internasional, tetapi memberikan beberapa perincian mengenai barang baru yang akan diperbolehkan masuk.
Keputusan kabinet keamanan itu merupakan tanggapan atas permintaan yang meningkat untuk mengakhiri blokade empat tahun atas wilayah Palestina yang miskin itu menyusul serangan mematikan 31 Mei terhadap konvoi kapal bantuan.
Wakil pemimpin kelompok parlemen dari Demokrat Kristen pimpinan Kanselir Angela Merkel, Andreas Schockenhoff, mengatakan, Israel hanya "merugikan kepentingannya sendiri" dengan tindakan itu dan minta "akses tak terkekang" ke Gaza bagi para tamu dan pejabat internasional.
Niebel telah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Fayyad Salam, Minggu, dan menghadiri upacara untuk menandai dimulainya pembangunan pabrik pemurnian air di Nablus, Tepi Barat.
Ia akan menemui para pejabat Israel, Senin dan Selasa.
Jerman dianggap sebagai sekutu terdekat Israel setelah AS karena ikatan kuat yang mereka tempa sebagai akibat dari holocaust. Tetapi Berlin telah terus terang dalam kritiknya terhadap Israel segera setelah serangan kapal bantuan.